c3i

Situs C3I

Focus On The Family

By admin

Situs berbahasa Inggris yang dibuat pada tahun 1997 ini, mendedikasikan diri untuk menolong keluarga bertumbuh dalam nilai-nilai Kristen. Situs ini menyediakan artikel dengan berbagai kategori, misalnya artikel tentang pernikahan, menjadi orang tua (parenting), masalah hidup, dan iman. Selain menyediakan artikel-artikel dalam bentuk teks (visual), situs ini juga menyediakan berbagai bahan lain dalam bentuk audio dan audio-visual. Bahkan, berbagai publikasi maupun program edukatif untuk pengasuhan anak, juga dapat diunduh melalui situs ini. Menarik dan lengkap, bukan? Masih ada satu keistimewaan lagi. Jika Anda suka bersosialisasi dengan banyak orang, Anda juga bisa terlibat dalam komunitas blog atau forum yang dikelola situs ini.

Kategori Bahan C3I

Orang Tuaku, Orang Tuamu, dan Kita

By admin

Pengalaman dan hubungan yang terjadi pada masa lalu dapat memengaruhi kehidupan kita sekarang dan yang akan datang. Hubungan lama Anda dengan orang tua, dan hubungan baru Anda dengan mertua pasti berdampak pada pernikahan Anda. Namun demikian, Anda masih dapat membangun hubungan yang positif dan sehat dengan mertua maupun orang tua Anda. Karena itu, mari kita teliti hal-hal yang dapat menjadi sumber konflik dan bagaimana mewujudkan keharmonisan dalam pernikahan.

Kategori Bahan C3I

Beradaptasi dengan Keluarga Suami/Istri

By admin

Salam kasih,

Pernikahan tidak hanya menyatukan dua pribadi saja -- laki-laki dan perempuan. Lebih dari itu, pernikahan adalah penyatuan dua keluarga, dari pihak laki-laki dan pihak perempuan. Bagaimana caranya agar pasangan suami-istri bisa berkomunikasi dan beradaptasi dengan keluarga pasangannya, terkhusus dengan mertua mereka? Temukan jawabannya dalam e-Konsel edisi perdana di bulan Juni ini. Simak juga ulasan situs konseling manca, yang menyediakan bahan-bahan konseling seputar keluarga. Kami berharap sajian kami memberkati dan melengkapi Anda. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati

Kategori Bahan C3I

Membantu Anak yang Gelisah Saat Belajar

By admin

Mengajar anak-anak yang masih kecil (terkhusus mereka yang masih berada di bangku TK dan SD), merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru. Mengapa demikian? Karena kebanyakan dari mereka cenderung tidak bisa duduk dengan tenang saat belajar, mendengarkan cerita, atau mengerjakan tugas. Mereka tidak bisa duduk dan ingin terus bergerak. Bagaimana seorang guru menyikapi keadaan ini? Simaklah sesi tanya jawab di bawah ini.

Konseli: Saya memiliki seorang murid, sebut saja A. Ia sering gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang saat saya bercerita. Apa yang harus saya lakukan?

Kategori Bahan C3I

Anak Underachiever

By admin

Anak "underachiever" adalah anak yang berpotensi (berbakat), namun tidak berprestasi. Beberapa fakta mengenai anak "underachiever" -- berdasarkan hasil penelitian:

  1. "Underachiever" di Amerika ternyata jumlahnya cukup banyak, sekitar 10-40 persen dari populasi anak berbakat/istimewa (gifted). Mengapa anak istimewa? Karena penelitian terhadap anak "underachiever" biasanya dilakukan kepada anak istimewa, yang IQ-nya di atas rata-rata.

  2. Prestasi yang rendah merupakan gejala dari berbagai masalah pribadi sosial. Artinya, masalah "underachiever" ini sangat kompleks, bisa dari masalah pribadi (kesehatan, psikologis) dan sosial (keluarga, sekolah, teman).

  3. Sekolah menjadi prioritas yang terakhir. Bagi anak "underachiever" kegiatan lain yang mereka sukai lebih dominan.

  4. Intervensi diri memberi hasil yang lebih efektif. Tanda-tanda kebiasaan buruk anak harus dikenali sejak awal. Misalnya, ia kurang berprestasi. Kalau ditangani sejak dini akan semakin cepat membantunya. Namun, hal itu bukan berarti kalau anak kita sudah besar, tidak ada yang bisa kita lakukan. Masih bisa, hanya butuh kesabaran dan usaha yang ekstra sampai kita menemukan metode yang tepat untuk anak-anak tersebut.

Kategori Bahan C3I

Mengenal Anak "Underachiever"

By admin

Salam kasih,

Pernahkah Anda mendengar istilah "anak underachiever"? Mungkin istilah ini memang cukup asing bagi sebagian dari kita. Namun sebenarnya anak-anak "underachiever" banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Edisi e-Konsel kali ini akan membahas mengenai anak underachiever, mulai dari definisi, ciri-ciri, sampai penyebabnya. Jangan lewatkan juga kolom Tanya Jawab yang akan menambah sekaligus memperlengkapi wawasan Anda sebagai konselor.

Redaksi Tamu e-Konsel,
Amy Grace Y.

Kategori Bahan C3I

Perlunya Mengapresiasi Prestasi Anak

By admin

Apresiasi adalah salah satu bentuk tindakan yang perlu diberikan kepada anak-anak, atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka sudah berusaha dan melakukan yang bisa mereka lakukan, untuk itu kita sepatutnya menghargai jerih lelah mereka. Seperti apakah pendapat Sahabat e-Konsel tentang mengapresiasi prestasi anak? Silakan simak penuturan para Sahabat yang tergabung dalam Facebook e-Konsel berikut ini.

e-Konsel: "Mengapa kita perlu mengapresiasi prestasi anak? Cara apa yang bisa kita lakukan untuk mengapresiasi prestasi anak?"

Komentar

Theresia S. Setyawati: Supaya anak bisa semakin termotivasi untuk rajin belajar.

e-Konsel: @ Theresia: Betul, banyak anak merasa dihargai dengan adanya apresiasi dari orang tua/orang lain.

Kategori Bahan C3I

Sikap Mengharap yang Berlebih Atas Prestasi Sekolah Anak

By admin

Diringkas oleh: Sri Setyawati

Bila kita berbicara mengenai prestasi sekolah anak, tidaklah semudah yang kita bayangkan. Untuk itu, sebaiknya kita jangan terlampau cepat mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang kurang mampu mengikuti pelajaran atau anak bodoh, jika anak kita menampilkan prestasi yang buruk di sekolah. Banyak faktor yang memengaruhi prestasi sekolah anak. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari diri anak sendiri atau bisa juga dari luar diri anak. Faktor dari diri anak misalnya kecerdasan, kepribadian, dan motivasi/hasrat untuk berprestasi. Sementara faktor dari luar meliputi lingkungan sekolah (guru, teman, situasi belajar), rumah (hubungan anak dengan orang tua dan saudara), dan masyarakat. Namun, di antara faktor-faktor tersebut, orang tua menempati peranan yang terbesar dalam banyak hal. Orang tua adalah tokoh penting dalam kehidupan seorang anak. Jadi, tidaklah mengherankan apabila orang tua memberikan pengaruh yang luas terhadap diri anak, terutama dalam perkembangan kepribadian anak. Sikap orang tua, corak hubungan orang tua-anak dan minat, serta perhatian orang tua terhadap sekolah, bisa memengaruhi prestasi anak.

Kategori Bahan C3I

Mengapresiasi Prestasi Anak

By admin

Salam kasih,

Sahabat Konsel, semua orang tua pasti berharap anaknya kelak akan menjadi orang yang berhasil dalam studi maupun karier. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang tua rela mengeluarkan banyak uang untuk mendukung prestasi anak-anak mereka. Sayangnya, orang tua terkadang tidak sadar bahwa dia terlalu berharap lebih kepada anak-anaknya. Hal ini bisa menjadi masalah, karena anak-anaklah yang akan merasa "tidak berguna" jika ternyata kemampuan mereka tidak sesuai dengan harapan orang tua. Inilah yang justru menghambat anak untuk berprestasi. Simak lebih lanjut tentang sikap orang tua yang berharap lebih di edisi ini. Simak juga kolom Komunitas Konsel yang membahas "Perlunya Mengapresiasi Prestasi Anak". Selamat membaca.

Redaksi Tamu e-Konsel,
Truly Almendo Pasaribu

Kategori Bahan C3I