Tidak Ada Keharusan Hidup dalam Dukacita: Rahmat Sukacita
"Inilah hari yang telah diadakan oleh Tuhan; marilah kita bersukacita dan bersorak di dalamnya" (Mzm 118: 24).
Kita diciptakan untuk berbahagia. Jika kita tidak berhasil mencapai kebahagiaan itu, eksistensi kita tidak berarti. Selain itu, Yesus Kristus hidup dan wafat di bumi ini untuk mengembalikan sukacita yang telah hilang. Yesus sendiri menyatakan hal itu kepada kita. Semua sabda Yesus kepada kita bertujuan agar kita mendapat bagian dalam sukacita-Nya. Gereja secara resmi mewartakan Yesus dengan mengajarkan bahwa tujuan akhir manusia adalah untuk memuliakan dan bersukacita di dalam Allah untuk selama-lamanya. C.S. Lewis mengatakan bahwa urusan utama di surga (dan ingin saya tambahkan, juga di dunia!) adalah untuk selalu bersukacita.