Stres karena Pekerjaan
- Read more about Stres karena Pekerjaan
- Log in to post comments
PERTANYAAN:
Situs C3I
PERTANYAAN:
Salah satu kegiatan sehari-hari yang menyita banyak waktu adalah bekerja. Maka tidak mengherankan pula jika tiba-tiba Anda mengalami rasa jenuh terhadap pekerjaan Anda. Dalam ringkasan perbincangan bersama Pdt. Paul Gunadi, Ph.D. berikut ini, silakan simak mengapa kejenuhan dalam bekerja ini bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya.
T: Bagaimanakah gambaran orang yang jenuh terhadap pekerjaannya?
J: Ada beberapa yang bisa kita perhatikan,
PERTAMA, orang yang jenuh itu tidak lagi bersemangat dan di tempat kerjanya pun dia menjadi sangat lamban, tidak lagi efektif.
KEDUA, bisa juga ini mempengaruhi perasaannya.
Sebagaimana tersimpul dari asal katanya, rekreasi adalah rekreasi, yaitu sesuatu yang telah menjadi rusak dan perlu dipulihkan kepada keadaan semula -- menjadi sebuah tubuh yang sehat yang memiliki susunan yang seimbang, suatu kehidupan emosional yang stabil dan ekspresif. Rekreasi adalah satu cara, walaupun bukan satu-satunya cara, untuk memulihkan tubuh, pikiran, dan jiwa, sehingga mendatangkan kelegaan. Rekreasi juga merupakan satu dimensi dari kesenangan.
Rekreasi sebagai Kesenangan yang Bermanfaat
Kesibukan yang kronis dan kebosanan yang menghancurkan, kedua-duanya adalah tanda-tanda bahwa kita tidak mengenali perspektif Allah tentang bekerja dan beristirahat.
Allah Memberi Kita Tujuan
Jika identitas Anda berakar pada hubungan Anda dengan Allah, maka Anda tidak akan mencoba membuat supaya pekerjaan mengisi kebutuhan Anda akan makna hidup. Kebosanan menguasai Anda apabila Anda merasa bahwa apa yang selama ini Anda kerjakan adalah sia-sia. Anda akan tenggelam di dalam kesibukan apabila Anda berusaha untuk membuat kehidupan Anda berarti karena Anda berpikir bahwa diri Anda baru berarti hanya ketika produktif.
-*- PROGRAM INTENSIF STTRII -*-
Dari: bruri tumiwa <bere_t(at)>
>Kepada: Team e-konsel
>Syalom !
>Saya mohon kiranya anda dapat mengirim renungan-renungan juga untuk
Walaupun manusia tahu bahwa ia membutuhkan istirahat, namun ada orang-orang yang tidak terlalu mempedulikan waktu istirahat. Mereka
Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi.
Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna.
Sangatlah ironis bahwa dewasa ini Natal menjadi saat yang paling
materialistis dalam sepanjang tahun, padahal kita sedang merayakan
ulang tahun Dia yang berkata,