Editorial
- Read more about Editorial
- Log in to post comments
Shallom pembaca ...
Situs C3I
Shallom pembaca ...
Salah satu fenomena yang banyak dijumpai dalam masyarakat kita saat ini adalah keberadaan orang tua tunggal atau yang lazim disebut dengan istilah "single parent". Mereka mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan dari pasangannya, baik itu pihak suami maupun isteri. Sepertinya tak mudah untuk menyandang status ini di tengah-tengah masyarakat kita yang masih memandang sebelah mata akan keberadaan mereka. Belum lagi mereka harus menerima cap negatif dari lingkungannya. Lalu mengapa ada sebagian dari orang tua yang memilih untuk menjalani status single parent tersebut? Mari kita melihat kehidupan dari 3 orang ibu yang bersedia mengisahkan seputar kehidupan mereka yang menjalani perannya sebagai single parent -- Mimi Gunawan (45 tahun) bekerja sebagai penjual bunga, Mutiara Yahya (36 tahun) bekerja sebagai sekretaris, dan Hie Sin Meij (36 tahun) seorang ibu rumah tangga. Mereka adalah satu gambaran kecil dari dunia single parent yang menarik untuk kita cermati.
Pengasuhan oleh orang tua tunggal adalah salah satu fenomena di zaman modern sekarang ini. Fenomena ini tercatat telah meningkat dari 13% di tahun 1970 menjadi 26% di tahun 1984[1]. Menurut data tersebut, diperkirakan 1 dari 5 anak di Amerika mengalami sebagian masa kanak-kanaknya dalam keluarga dengan orang tua tunggal[2] dan diperkirakan sejak tahun 1990, bahwa lebih dari 50% anak yang dilahirkan saat ini akan menghabiskan sebagian masa kanak-kanaknya dalam keluarga dengan orang tua tunggal[3].
MEMAHAMI ORANG TUA
Anak-anak yang bijak tentu ingin menyenangkan orang tua. Namun,
Kisah berikut ini diambil dari buku "Gifts From The Heart for Women" karya Karen Kingsbury. Semoga menjadi berkat.
BAHKAN SEORANG ANAK BERUSIA 7 TAHUN MELAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK ...
Tahukah Anda bahwa hukum kelima dari Dasa Titah mempunyai dua versi? Yang pertama termuat dalam Keluaran 20:12, bunyinya: "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Yang kedua tertulis dalam Imamat 19:31, bunyinya: "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya." Yang satu menyebut "ayah" terlebih dahulu, baru "ibu". Sementara yang lain, sebaliknya.
Besar kemungkinan tidak ada perbedaan substansial yang pantas dibicarakan mengenai perbedaan tersebut. Namun, para rabi Yahudi toh tak urung menangkap juga nuansa yang, menurut mereka, cukup bermakna.
Doa penting sekali diajarkan kepada anak sejak dini supaya hubungan mereka dengan Tuhan juga bisa terjalin sejak dini. Namun kendala yang sering dihadapi orang tua adalah bagaimana cara mengajarkannya. Simak perbincangan bersama Bp. Heman Elia, M. Psi. (beliau adalah pakar konseling) berikut ini untuk mendapatkan jawabannya. Selamat menyimak!
Ibadah!
Orang segera berpikir bahwa kata "ibadah" sangat erat kaitannya dengan kebaktian bersama. Orang yang beribadah biasanya memang