Mental Fatigueness
- Read more about Mental Fatigueness
- Log in to post comments
Pertanyaan:
Sebagai seorang suami dan ayah, saya merasa gagal dalam membina
rumah tangga, Bu. Istri saya seorang pekerja keras, gigih dan
mempunyai prestasi yang sangat baik di kantor, gereja maupun
masyarakat. Dia terkenal ramah, suka menolong dan tidak bosan-bosan
untuk mengunjungi panti jompo, rumah yatim piatu dan mengikuti
segala macam kegiatan di tengah-tengah kesibukannya bekerja,
mendidik anak-anak kami (3 orang) dan mengurus rumah tangga.
Akhirnya saya lulus juga! Kemarin istri saya baru saja memberikan sebuah kartu kepada saya yang melukiskan keadaan pernikahan kami belakangan ini. Dalam satu kata, ia merasa "bahagia". Saya juga!
Beberapa hari yang lalu, kami sempat membincangkan apakah sebenarnya yang membuat kami tetap mencintai satu sama lain setelah enam belas tahun menikah. Kesimpulan kami adalah ketekunan, yakni sikap pantang menyerah dan niat terus mencoba memperbaiki relasi kami.
Seorang hamba Tuhan pernah berkata, It is easier for God to create the whole universe than to help a Christian grows. Rupanya benar bahwa memang lebih mudah bagi Allah untuk menciptakan seluruh jagat raya ini daripada menolong seorang anak Tuhan bertumbuh secara rohani dan mengerjakan apa yang Allah kehendaki. Salah satu penyebabnya adalah kekacauan peran yang entah mengapa dan bagaimana proses terjadinya, telah menyebabkan banyak anak Tuhan mengerjakan peran-peran yang sebetulnya bukan peran mereka, baik itu di gereja, dalam keluarga, maupun dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Nah, untuk masalah karier atau pekerjaan sehari-hari yang menjadi sumber nafkah ini, Anda perlu memerhatikan kasus di bawah ini.
Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Bapak tentang tren abad ini di mana banyak istri atau kaum ibu yang bekerja di luar rumah? Apa dampaknya pada keluarga?
Jawaban:
Ada dua pandangan yang saling bertentangan tentang istri atau ibu karier ini. Pertama, ibu yang berkarier adalah ibu yang terlalu lelah untuk mengemban tanggung jawabnya di rumah secara penuh. Kedua, ibu yang berkarier adalah ibu yang segar sehingga lebih bertenaga memikul tanggung jawabnya di rumah. The APA Monitor, November 1995 membahas masalah ini dalam artikel utamanya yang sebenarnya merupakan laporan hasil pertemuan yang diadakan di Washington, D.C., 14-16 September 1996.