Kelahirannya dan Lahir Baru Kita
- Read more about Kelahirannya dan Lahir Baru Kita
- Log in to post comments
RENUNGAN
Kelahirannya dan Lahir Baru Kita
Berisi semua bahan yang terkait dengan Natal
RENUNGAN
Kelahirannya dan Lahir Baru Kita
TIP
Menemukan Kedamaian Natal Ini
Sungguh, bagi banyak orang, hari-hari libur, seperti liburan Natal, bisa menarik kenangan-kenangan menyakitkan. Luka-luka dari masa kanak-kanak atau kehilangan orang-orang yang dicintai memukul perasaan mereka dengan keras selama masa sentimental ini. Sementara banyak orang merayakan sukacita masa Natal, orang-orang lainnya merasakan kesepian.
Masa liburan, bonus akhir tahun, menerima hadiah-hadiah sesuai daftar harapan Anda ... tidak ada satu pun di antaranya yang tidak baik. Namun, Anda bisa mendapatkan semua hal itu tanpa Natal. Jadi, hal-hal itu tidak bisa menjadi alasan utama Anda membutuhkan Natal, bukan?
Cara pertama untuk mempertahankan Yesus Kristus dalam perayaan Natal Anda adalah dengan mempersilakan Dia hadir dalam kehidupan Anda sehari-hari. Jika Anda tidak yakin dengan apa artinya menjadi orang yang percaya kepada Kristus, bacalah artikel tentang "How to Become a Christian" (Bagaimana Cara Menjadi Seorang Kristen).
Jika ada sesuatu yang saya yakini, hal itu adalah bahwa Natal memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang.
Kelahiran Yesus Kristus sejatinya merupakan berita sentral seluruh Alkitab dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, dan kelahiran Yesus telah menjadi perayaan massa terbesar di dunia setiap bulan Desember. Kata "Christmas" sendiri berasal dari kata "Christ" (Kristus, dalam bahasa Yunani berarti "yang diurapi") dan kata "mass", yang berarti perayaan (celebration). Secara sederhana, "Christmas" dapat diartikan perayaan tentang Kristus dan kelahiran-Nya (perayaan Natal). Namun demikian, keotentikan mengenai perayaan Natal serta hari dan tanggal kelahiran Kristus tidak pernah berhenti diperdebatkan banyak kalangan, termasuk oleh kalangan non-Kristen. Banyak orang mencoba menyanggah bahwa kelahiran Kristus bukanlah pada bulan Desember dan bukan berasal dari ajaran atau tradisi Alkitab, melainkan merupakan tradisi penyembah berhala (pagan). Namun, ternyata tidak dapat disangkal bahwa Alkitab sendiri sesungguhnya menyingkapkan nilai-nilai keagungan yang mahaajaib dan penuh anugerah bagi kehidupan manusia melalui peristiwa kelahiran Kristus (Natal). Pada akhirnya, setiap orang Kristen yang benar-benar memahami makna dan tujuan dari kelahiran Kristus ke dunia tidak akan meletakkan makna Natal pada hari dan tanggal kelahiran Kristus ke dunia. Perhitungan manusia dapat salah total, tetapi Allah tidak mungkin salah dalam menghadirkan rencana dan kehendak kasih-Nya yang kekal bagi orang-orang yang dikasihi-Nya (baca Efesus 1:3-14). Dengan demikian, makna perayaan Natal tidak berpusat pada hari dan tanggal atau pada rutinitas kesibukan perayaan Natal pada bulan Desember, tetapi pada kelahiran dan hadirnya Yesus Kristus di dalam diri setiap orang yang telah menerima Natal itu di dalam dirinya, melalui proses lahir baru yang dikerjakan oleh Allah Roh Kudus di dalam hidupnya (Yohanes 3:5; 1 Petrus 1:23).
"Lalu kata malaikat itu kepada mereka: 'Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.'" (Lukas 2:10-11)
Natal pertama adalah kisah "Buruk Muka, Cermin Dibelah". Firman Tuhan dalam Yohanes 1:9-11 menjelaskan, "Terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya tetapi dunia tidak mengenal- Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya tetapi orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya." Selama pelayanan-Nya di dunia, Tuhan Yesus tidak pernah mencuri, merampok, apalagi membunuh orang, namun Ia akhirnya mati disalib. Hanya ada satu hal yang dilakukan-Nya, yang membuat orang membenci Dia: Ia menunjukkan keburukan hati manusia. Kristus adalah Terang dan di bawah cahaya sinar-Nya, kejahatan manusia terkuak lebar.
"Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid." (Yesaya 50:4)