Memahami Orang Tua
- Read more about Memahami Orang Tua
- Log in to post comments
MEMAHAMI ORANG TUA
Anak-anak yang bijak tentu ingin menyenangkan orang tua. Namun,
Artikel tentang keluarga
MEMAHAMI ORANG TUA
Anak-anak yang bijak tentu ingin menyenangkan orang tua. Namun,
Tahukah Anda bahwa hukum kelima dari Dasa Titah mempunyai dua versi? Yang pertama termuat dalam Keluaran 20:12, bunyinya: "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Yang kedua tertulis dalam Imamat 19:31, bunyinya: "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya." Yang satu menyebut "ayah" terlebih dahulu, baru "ibu". Sementara yang lain, sebaliknya.
Besar kemungkinan tidak ada perbedaan substansial yang pantas dibicarakan mengenai perbedaan tersebut. Namun, para rabi Yahudi toh tak urung menangkap juga nuansa yang, menurut mereka, cukup bermakna.
Kesatuan inti dari persekutuan dalam tubuh Kristus adalah keluarga. Secara rohani kita berkata bahwa keluarga merupakan tempat utama untuk mengajarkan pentingnya tugas berdoa yang dipercayakan kepada kita.
Helen Shoemaker mengatakan bahwa keluarga itu laksana sebuah orkes kecil. Seorang pemimpin atau dirigen diperlukan, agar setiap alat musik dapat dimainkan dengan nada yang tepat. Hanya keluarga yang "bernada tepat" sajalah yang mampu menciptakan keharmonisan bunyi di telinga mereka sendiri, supaya terdengar indah merdu di kalangan masyarakat.
Tentu, hanya Bapa Sorgawi yang dapat menjadi Pemimpin orkes keluarga yang berdaulat dan tetap, dan kita memohon pada-Nya untuk melakukan hal ini ketika kita menyelenggarakan doa keluarga. Ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada setiap anggota keluarga mengenai hal ini.
Liburan pasti menambah sekaligus mengganggu kehidupan keluarga. Dimana liburan diadakan sebagian besar tergantung pada orang dewasa-
Mendengar kata ibadah, kebanyakan orang menghubungkannya dengan ritual formal yang kaku, membosankan, dan tidak menarik. Karena itu, banyak keluarga yang sekalipun menyebut dirinya keluarga Kristen, jarang atau bahkan tidak pernah melakukan persekutuan dalam keluarganya sendiri. Padahal ibadah keluarga dapat menjadi saat-saat yang menyenangkan dan paling dinantikan oleh anak-anak kita.
Pengantar:
Manusia di satu sisi disebut sebagai makhluk individu, artinya
Tugas mengorangtuai (parenting) tidak berlaku seumur hidup. Ada waktunya kita berfungsi sebagai orangtua namun ada waktunya kita
Apakah yang harus kami lakukan jikalau segala nasehat sudah tidak mempan lagi, dan anak kami tetap pacaran dengan orang yang tidak
Seorang pendeta muda baru saja dipanggil untuk menjadi pendeta di sebuah jemaat, yang pada awal abad XIX merupakan gereja paling bergengsi di daerah perumahan orang-orang kaya di kota New York. Ketika pendeta muda itu ditahbiskan, persisnya bulan Oktober 1948, daerah tersebut telah berubah menjadi daerah kumuh dengan bangunan tua yang telah diabaikan pemiliknya, karena mereka pindah ke daerah pemukiman baru di pinggir kota yang lingkungannya jauh lebih segar.
Beribu-ribu tahun yang lalu di dalam taman yang terindah yang pernah dikenal oleh dunia, berdiamlah seorang laki-laki dan seorang perempuan. Mereka dibentuk menurut peta Penciptanya, mereka hidup hanyalah untuk memuliakan Dia setiap saat sepanjang hari. Dengan kerendahan hati mereka menerima kedudukannya sebagai makhluk terhadap Sang Pencinta -- kedudukan yang penuh dengan kepatuhan dan sikap menurut yang sempurna kepada kehendak-Nya. Karena mereka selalu menundukkan kemauannya kepada kehendak-Nya, karena mereka hidup bagi Dia dan bukan bagi dirinya sendiri, maka mereka juga senantiasa tunduk seorang terhadap yang lain.