Artikel

Artikel

Musik Sebagai Alat Konseling

Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya. "Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur daripadanya" (1 Samuel 16:23b). Kualitas dari musik yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi dalam pengungkapan perhatian terletak pada struktur dan urutan matematis yang dimiliki, yang mampu menuju pada ketidakberesan dalam kehidupan seseorang. Peran sertanya tampak dalam suatu pengalaman musikal, seperti menyanyi, dapat menghasilkan integrasi pribadi yang mempersatukan tubuh, pikiran, dan roh. Bagi penyanyi dalam sebuah kelompok, musik memberikan suatu komunikasi yang intim dan emosional antara pemimpin dan anggota kelompok secara individu, juga antara anggota itu sendiri, dan masih terjadi ketika hubungan antarpribadi itu menjadi terbatas atau/dan pecah. Musik dapat mempersatukan suatu kelompok yang beraneka ragam menjadi suatu unit yang fungsional. Fungsi musik sebagai ungkapan perhatian dapat dilihat ketika musik dialami sebagai suatu pemberian dari orang-orang yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa.

Jenis Bahan C3I

Menolong Anak Korban Perceraian

Waktu di SD aku ingat, orang tua seorang temanku bercerai. Kupikir peristiwa itu menyedihkan karena terjadi ketika ia masih amat muda, tetapi aku yakin bahwa orang tuaku tak akan pernah bercerai.

Sayangnya pada usia tiga belas tahun, pendapatku keliru. Orang tuaku bercerai dan walau sudah lebih tua dari temanku tersebut, peristiwa itu sangat memengaruhi diriku, bahkan terus memengaruhiku sebagai orang dewasa.

Kita cenderung berpikir perceraian hanya masalah orang tua. Kalau mempertimbangkan anak-anak, biasanya kita hanya mengkhawatirkan saat-saat mereka harus hidup hanya dengan satu orang tua.

Jenis Bahan C3I

Menumbuhkan Pengharapan dalam Diri Konseli

Edisi C3I: e-Konsel 114 - Menumbuhkan Pengharapan Dalam Diri Konseli

Membedakan Pengharapan yang Sejati dengan yang Semu

Menumbuhkan pengharapan kepada konseli merupakan hal yang penting untuk dilakukan konselor. Namun pada kenyataannya, sering kali pengharapan yang diberikan oleh konselor adalah pengharapan semu yang dasarnya tidak alkitabiah (Amsal 10:28; 11:7). Untuk itu, amatlah penting bagi konselor untuk bisa membedakan pengharapan yang semu dan pengharapan sejati.

Ciri-Ciri Pengharapan Semu

Jenis Bahan C3I

Tahap Pembentukan Relasi

Tahap Pembentukan Relasi

Edisi C3I: e-Konsel 113 - Membangun Hubungan dengan Konseli

Tahap awal konseling biasanya menjadi tahap paling sulit, baik bagi konselor maupun klien. Barangkali ini mengejutkan bagi sebagian orang. Tetapi demikianlah kenyataannya. Ketika itu, untuk pertama kalinya mereka saling bertemu dalam relasi yang dalam arti tertentu bisa dikatakan formal tetapi juga tidak formal; hangat, tapi juga jauh; dan bagi sejumlah orang, bersifat sementara dan tidak alamiah. Mereka harus mengusahakan suatu relasi yang dapat disepakati dan menciptakan suasana kondusif bagi mereka untuk menangani masalah- masalah. Kadang-kadang ini tidak mudah dan konseling mungkin saja gagal jika klien tidak dilibatkan secara tepat dalam kerja sama dengan konselor.

Jenis Bahan C3I

Mengapa Harus Salib?

Pada minggu sengsara menjelang Paskah, kita memperingati dan sekaligus diperingatkan bahwa Allahlah yang telah memilih jalan penderitaan yaitu jalan salib, untuk menyelamatkan dunia umat manusia termasuk Anda dan saya. Ini bukan karena Dia harus begitu, tetapi karena Dia ingin begitu.

Jenis Bahan C3I
Kategori Bahan C3I