Narkoba [singkatan dari narkotik dan obat/bahan berbahaya, Red.] adalah "bahan-bahan" yang mengandung zat/unsur narkotik [obat untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk, atau merangsang, Red.], seperti opium [getah buah Papaver Sommiferum yang belum masak dan telah dikeringkan, Red.], ganja [tanaman setahun yang mudah tumbuh, merupakan tumbuhan berumah dua, pada daun mengandung zat narkotik aktif, terutama tetrahidrokanabinol, Red.], kokain [merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon Coca, yang berasal dari Amerika Selatan. Daunnya biasa dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan "efek stimulan", Red.], dan senyawa-senyawa psikotropika [senyawa yang dapat memengaruhi aktivitas pikiran; zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang dapat menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku Red.]. Misalnya, ekstasi [tablet yang mengandung zat adiktif, yang mampu memacu kekuatan daya tubuh hingga berjam-jam, dan menimbulkan perasaan senang, gembira, dan riang yang luar biasa terhadap sesuatu, memunyai efek dapat menyerang susunan syaraf pusat (otak), Red], amfetamin [kelompok obat perangsang yang mengimbas perasaan bugar, Red.], sabu-sabu [Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik, Red.], zat sedatif [zat alami atau zat sintetis yang dapat meredakan keaktifan dan kegembiraan; obat penenang,Red.], dan zat-zat lain yang menimbulkan adiksi [kecanduan atau ketergantungan secara fisik dan mental terhadap suatu zat, Red.] seperti nikotin [zat racun yang terdapat pada tembakau, Red.], kafein [senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan; merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara, Red.], alkohol [merupakan unsur ramuan yang memabukkan, Red], dll.. Pada umumnya zat-zat tersebut menyebabkan ketagihan. Kebutuhan tubuh terhadap zat tersebut makin lama makin meningkat, dari dosis kecil lalu menjadi semakin besar.