Renungan

Renungan

Sudahkah Kita Merdeka?

Sering timbul pertanyaan, "Sudahkah kita merdeka?" Jika saya diminta menjawab pertanyaan di atas, maka saya mempunyai dua jawaban, yaitu "ya, sudah merdeka" tapi juga jawaban lain "belum merdeka sepenuhnya". Tergantung dari mana pemahaman kita tentang kata "merdeka" itu sendiri. Jika kemerdekaan yang dimaksud dikaitkan dengan kemerdekaan dari dosa dan maut, kita meyakini bahwa Kristus telah memerdekakan kita dari dosa (Galatia 5:1 "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan"). Tapi jika kemerdekaan yang dimaksud dikaitkan dengan kemerdekaan yang mencakup seluruh segi kehidupan manusia, maka secara hakiki kita belum merdeka sepenuhnya.

Jenis Bahan C3I
Kategori Bahan C3I

Ketakutan dan Kesukaan Besar

Baca: Matius 28:1-10

"Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus." (Matius 28:8)

Maria dan beberapa wanita yang pergi bersamanya mengunjungi tempat pemakaman Yesus, tidaklah mengharapkan sambutan yang mereka terima di kubur. Mereka datang pada waktu dini hari untuk membalurkan rempah-rempah pada tubuh Teman mereka--tanpa mengetahui bagaimana caranya untuk masuk ke dalam kubur, mereka tercengang karena melihat batu besar telah tergeser dari lubangnya. Bahkan yang lebih menakjubkan, mereka melihat seorang malaikat sedang duduk di atasnya.

Jenis Bahan C3I
Kategori Bahan C3I

Mengetahui Kehendak Allah

Bacaan: 1 Tesalonika 5:16-22

Saya membuat lelucon dengan teman-teman dengan berkata bahwa saya membuat tiga keputusan sulit setiap hari: Apa yang akan saya makan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam? Padahal saya tinggal di Singapura, yang memungkinkan kami menikmati makanan Tionghoa, Melayu, dan India di antaranya. Ya, kami justru bingung karena dimanjakan oleh banyaknya pilihan.

Hidup ini juga meliputi banyak keputusan, yang jauh lebih serius daripada sekadar memilih makanan. Mungkin hal ini menjelaskan mengapa orang suka mempertanyakan kehendak Allah dalam hidupnya.

Menemukan kehendak Allah sebenarnya bukanlah proses yang rumit. Dia telah memberi kita banyak prinsip yang sederhana dan jelas bagi kehidupan kita. Misalnya, Dia berkata, "Inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh" (1 Petrus 2:15). Dalam 1 Tesalonika 4:3 kita membaca, "Inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan." Dalam 1 Tesalonika 5:18 pun kita diajar, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Jenis Bahan C3I

Natal yang Berbeda

Bacaan: Matius 25:31-46

Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat. 25:40).

Ketika aku masih kecil, kehidupan kami sangat berkekurangan, namun masa Natal selalu menakjubkan. Hadiah-hadiah sedikit dan kecil, namun kami selalu bahagia dengan apa yang kami terima. Waktu yang paling indah adalah ketika menyanyi bersama-sama di muka pohon terang yang dipimpin oleh Ibu. Ini adalah waktu yang luar biasa dan kudus saat kami menaikkan pujian kepada Tuhan.

Jenis Bahan C3I

Belas Kasihan bagi yang Miskin

Bacaan: Ulangan 15:1-11

Banyak orang yang tidak terlalu bersimpati terhadap orang-orang miskin di lingkungan mereka, beranggapan bahwa orang-orang miskin adalah orang-orang yang malas dan tidak bertanggung jawab. Lainnya menyatakan bahwa sistem kesejahteraan rakyat yang dilakukan pemerintah tidak efisien dan sering kali disalahgunakan.

Jenis Bahan C3I
Kategori Bahan C3I

Biarlah yang Miskin Berkata, "Aku Kaya!"

Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian. Semua itu dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.

Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi?"

"Sungguh luar biasa, Pa."

Jenis Bahan C3I

Siapa yang Memenuhi Kebutuhan Mereka?

Bacaan: Ulangan 6:4-9

Orang tua sering merasa terganggu ketika mengetahui anak mereka membuang waktu yang berharga dan uang yang dengan susah payah dicari demi hal-hal yang bertentangan dengan prinsip Alkitab. Misalnya, kita resah jika melihat bahwa anak-anak muda menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan musik dengan lirik yang tak senonoh.

Jenis Bahan C3I
Kategori Bahan C3I

Memperilah Pekerjaan

MEMPERILAH PEKERJAAN

Bacaan: Keluaran 20:1-6
Nats: "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" (Keluaran 20:3)

Kemampuan untuk bekerja adalah suatu karunia yang luar biasa, tetapi apakah kita terlalu mengagungkannya? Dahulu, orang menyelesaikan tugasnya di kantor, tetapi sekarang mereka pun bekerja di rumah lewat e-mail dan telepon.

Jenis Bahan C3I
Kategori Bahan C3I