Doa adalah napas bagi kehidupan rohani kita. Tanpa doa, tidak akan ada hubungan yang erat antara kita dengan Bapa. Melalui doa, kita dapat berbicara kepada Bapa, mengungkapkan rasa syukur kita kepada-Nya, dan memohon jalan keluar atas setiap masalah hidup kita. Dalam pelayanan konseling Kristen, pastinya konselor maupun konseli akan berdoa. Namun, bagaimana kalau sepertinya doa-doa kita tidak dijawab Allah? Bagaimana sebenarnya peran doa dalam pelayanan konseling? Mari kita simak beberapa artikel dalam situs C3I ini yang membahas mengenai doa dan pelayanan konseling. Berdoalah senantiasa!
Doa bukan hanya menjadi dasar konseling Kristen; doa adalah nyawa bagi hidup Kristen! Doalah yang membuat konseling Kristen Kristen. Konselor siapa saja (Kristen maupun non-Kristen) dapat menemukan pokok ajaran Alkitab dan menerapkannya secara efektif dalam situasi konseling mereka. Seorang konselor yang menasihati konselinya "ikutilah Hukum Kasih" tidak serta-merta membuatnya menjadi seorang konselor Kristen.
Doa memang memiliki kekuatan supernatural. Doa bukan hanya bermanfaat sebagai Doa dalam konseling bukanlah hal yang remeh. Mengapa? Karena doa merupakan bagian yang penting dalam konseling. Oleh karena itu, doa seyogianya tidak hanya dilakukan karena kita seorang konselor Kristen, apalagi sebagai formalitas belaka. Doa seharusnya menjadi senjata utama kita untuk menolong konseli-konseli kita. Selain itu konselor membutuhkan telinga untuk mendengar dan pengetahuan kognitif untuk menawarkan solusi.
Doa bukanlah ramuan ajaib yang mampu menyelesaikan masalah. Beberapa luka dalam hidup dan kepribadian memerlukan waktu yang lama dan perawatan yang terus-menerus untuk dapat pulih. Kita tidak boleh menganggap doa sebagai plester untuk membalut luka yang dalam atau menjadikannya sebagai cara yang mudah untuk menolak tanggung jawab dan mengakhiri suatu hubungan konseling yang tidak nyaman dan tidak produktif.
"Lebih dari dua belas tahun suamiku hidup dalam perzinahan (ia
mempunyai simpanan), airmataku sudah kering, siang malam aku berdoa
kepada Tuhan, mengapa Tuhan tidak mendengar doaku?" Untuk keluhan
ini saya terdiam sejenak. Dalam pikiran saya berkecamuk 1001 macam
pertimbangan. Gampang bagi saya untuk mengingatkan Ibu yang malang
ini bahwa sebagai orang Kristen kita percaya Tuhan selalu menjawab
doa, Dia tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, dan tidak ada satu
kuasa apa pun yang dapat menceraikan kita dari kasih-Nya (Rm.8:35).
Jangan putus asa!