Hukum Alam Kehidupan
- Read more about Hukum Alam Kehidupan
- Log in to post comments
Saya mempunyai cita-cita menjadi bankir. Cita-cita tersebut sudah ada sejak saya masih di bangku SMU. Kemudian saya kuliah di
Situs C3I
Saya mempunyai cita-cita menjadi bankir. Cita-cita tersebut sudah ada sejak saya masih di bangku SMU. Kemudian saya kuliah di
Pertanyaan:
Saya sedang hamil 5 bulan, masih bekerja dan ragu-ragu akan bagaimana saya bisa mendidik anak dengan baik kelak. Saya merasa betapa, sulitnya membesarkan anak. Saya dan suami punya keinginan mendidik dan membesarkan anak dalam takut akan Tuhan karena yang saya lihat akhir-akhir ini kekerasan/agresivitas tampaknya juga sudah dimulai pada masa kanak-kanak. Satu pihak saya ingin anak saya bisa survive dalam hidup dan mempunyai kepribadian tangguh, tapi di pihak lain saya juga khawatir kalau saya tidak mampu, bagaimana? Apakah memang pola asuh memengaruhi pembentukan kepribadian anak yang aggressive, Bu?
Jawaban:
Seorang hamba Tuhan pernah mengatakan, "It is easier for God to create the whole universe than to help a Christian grows." Rupanya benar bahwa memang lebih mudah bagi Allah untuk menciptakan seluruh jagat raya ini daripada menolong seorang anak Tuhan tumbuh secara rohani dan mengerjakan apa yang Allah kehendaki. Salah satu penyebabnya adalah kekacauan peran yang entah mengapa dan bagaimana proses terjadinya, telah menyebabkan banyak anak Tuhan mengerjakan peran-peran yang sebetulnya bukan peran mereka, baik itu di gereja, di dalam keluarga, maupun di dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Nah, untuk masalah karir atau pekerjaan sehari-hari yang menjadi sumber nafkah ini, Anda perlu memperhatikan kasus di bawah ini.
"Ah, kalau saja perasaan manusia tidak berubah-ubah ...." Keluhan dengan berbagai kemungkinan ini sering kali muncul dalam percakapan-percakapan pribadi. Rupanya, dibalik keluhan ini ada jeritan penyesalan dan ketidakberdayaan dari individu-individu yang mendambakan kebahagiaan. Sekarang mereka memelihara hidup dengan perasaan tidak berdaya. Apa yang indah dan membahagiakan di masa lampau, sekarang hanya tersisa, dalam bentuk serpihan kenangan. Masa lampau sudah lewat, sejarah tak dapat diulang lagi, dan kesempatan sudah semakin pudar.
Ingatkah Anda, ketika masih kecil kita sering membaca dongeng- dongeng yang berakhir dengan "happy end", yaitu sang putri yang
TANYA:
Perkembangan putra sulung saya sangat memprihatinkan. Dia tak peduli
dengan lingkungan sekitarnya dan lebih senang mengucilkan diri
ketimbang bermain dengan teman-teman seusianya. Saya harus berteriak
saat memanggil, untuk membuatnya menoleh ke arah saya. Tidak cuma
itu, dia juga kurang `nyambung` kalau diajak bicara. Apalagi kalau
saya berkomunikasi lewat telepon, padahal usianya sudah 5 tahun.
Awalnya, saya kira dia punya kelainan dengan telinganya.
Autis adalah penyakit atau gangguan pada perkembangan otak yang diperkirakan menyerang 1 dari 1.000 orang di Amerika. Orang yang menderita autis biasanya kurang mampu berbahasa dan tidak mampu bergaul dengan lingkungan sosialnya. Sekitar 80% dari jumlah penderita autis adalah laki-laki. Mengapa demikian, alasannya tidak diketahui oleh para peneliti.
Hal yang juga tidak diketahui adalah penyebab autis. Segala sesuatu dari perubahan genetik hingga kontak kandungan ibu dengan penyakit sampai ketidakseimbangan kimia telah dipersalahkan.
Tekanan batin, stres. Setiap orang, termasuk anak-anak kita, yang hidup di dunia yang bergerak cepat, bersaing ketat, dan berubah-ubah ini pasti akan mengalami berbagai tekanan batin. Mungkin, kehidupan anak nampaknya tidak mempunyai beban apa-apa dibandingkan dengan kehidupan seorang pemimpin perusahaan, namun anak-anak pun menderita karena tekanan-tekanan batin sebagaimana yang dialami oleh orang- orang dewasa. Hanya saja gejala-gejalanya yang berbeda.
Jika para eksekutif menderita penyakit lambung, maka bagi seorang anak penyakit yang diderita akibat stres dapat muncul dalam berbagai bentuk, dari sering pilek sampai sulit membaca.
Banyak sekali definisi yang beredar tentang Autis. Tetapi secara garis besar, Autis, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autis Infantil.
Schizophrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri: berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.
Dari: Evert <Evert@>
>Salam dalam kasih Kristus, saya ucapkan terima kasih banyak sudah
>membantu mencarikan artikel tentang aborsi, Tuhan Yesus Kristus