Edisi C3I: e-Konsel 397 - Tanggung Jawab Konselor Kristen [2]
"Bagaimana Anda menangani situasi dengan rendah hati ketika konseli menyodorkan masalah yang Anda, sebagai konselor, tidak tahu bagaimana menjawabnya, tanpa merusak kepercayaan konseli dalam nasihat Anda?"
Ini adalah pertanyaan besar. Ini adalah sebuah pertanyaan besar karena menunjukkan ketegangan yang dihadapi konselor.
Bagaimanapun, bukanlah "nasihat Anda" yang paling penting. Anda adalah seorang utusan, bukan orang yang menulis pesan.
Pada satu sisi, ketegangannya adalah ketidaktahuan atau kurangnya pelatihan. Saya pikir, kita semua memahami bahwa kita tidak mengetahui segala sesuatu tentang Alkitab. Saya pikir, kita semua memahami bahwa kita tidak tahu bagaimana menjawab semua pertanyaan. Ketika kita bersikap rendah hati secara benar, kita tidak akan mengalami kesulitan mengakui bahwa kita adalah orang-orang yang bergantung pada Roh Allah dan firman Allah.
Pada sisi lain, ketegangannya adalah bahwa kita tidak ingin membuat konseli kita menolak konseling secara alkitabiah [4], dan yang lebih penting menolak Tuhan karena kegagalan kita. Dengan kata lain, kita tidak ingin kegagalan kita membuat orang berpikir bahwa Allah adalah kegagalan.
Jadi, apa yang kita lakukan?
Berikut adalah beberapa pemikiran, tanpa urutan tertentu yang mungkin bisa membantu.
- Berdoalah. Berdoa untuk Anda, untuk mereka, untuk kejelasan, dan untuk bantuan. Kadang-kadang, kita kehilangan ketergantungan kita dalam konseling kita. Tuhan terkadang mendatangkan kasus yang benar-benar menantang supaya kita mengingat bahwa Yesuslah Juru Selamat dan Tuhan, bukan Anda.
- Dalam kasus-kasus sulit ini, sering ada banyak hal yang Anda ketahui untuk dilakukan. Sebelum Anda berbicara tentang semua hal yang tidak Anda ketahui, bicarakan tentang hal-hal yang Anda tahu.
- Jadilah seorang yang terus belajar. Bacalah Alkitab [5], buku-buku konseling yang baik, buku-buku teologi yang baik, dan buku-buku bagus tentang PL dan PB. Dengan kata lain, teruslah berusaha untuk mengembangkan keterampilan Anda.
- Bertemanlah dengan seseorang yang dapat menawarkan bantuan kepada Anda sesekali. Dengan iman, kita menikmati hubungan satu dengan yang lain. Sesekali, kita mencari nasihat satu sama lain. Kadang-kadang, kita tahu apa yang harus dilakukan, tetapi kita ingin kepastian dari seorang mentor. Kadang-kadang, kita benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan dan kita membutuhkan saran untuk memulai.
- Kadang-kadang, Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan karena Anda tidak mendengarkan [6] dengan cukup baik. Kami punya saran untuk itu, "ketika hal-hal menjadi tidak dimengerti, ajukan pertanyaan lain". Maksud saya adalah bahwa kadang kita tidak tahu apa yang harus dilakukan atau katakan karena kita tidak memahami konseli kita dengan cukup baik.
- Akuilah bahwa Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bagaimanapun, yang paling penting bukanlah "nasihat Anda". Anda adalah seorang utusan, bukan orang yang menulis pesan. Mungkin Anda harus meminta konseli Anda bicara kepada seseorang yang lebih rohani dan lebih berpengalaman daripada Anda. Menjadi rendah hati [7], terkadang, berarti mengenali batas-batas kemampuan Anda sendiri. Mungkin Tuhan akan menggunakan orang lain dalam hidup mereka.
Saya harap itu bisa membantu dan semoga Tuhan memberikan peluang besar untuk melayani-Nya pada hari-hari mendatang. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Faith Lafayette |
Alamat situs | : | http://blogs.faithlafayette.org/counseling/2011/10/how-do-you-humbly-handle-a-situation-when-a-counselee-presents-a-problem-that-you-as-the-counselor-do-not-know-how-to-answer-without-undermining-the-counselees-confidence-in-your-counsel/ [8] |
Judul asli artikel: | : | Handling the Question That You Don’t Know How To Answer |
Penulis artikel | : | Rob Green |
Tanggal akses | : | 13 Januari 2016 |