"... kepada yang lain diberikan iman oleh Roh yang sama, kepada yang lain karunia-karunia penyembuhan oleh Roh yang satu itu. Kepada yang lain diberikan pekerjaan-pekerjaan mukjizat..." 1 Korintus 12:9-10a (AYT)
Sering kali, ketika karunia supernatural untuk menyembuhkan dibahas, perhatian utama tertuju pada kesembuhan fisik. Namun, 1 Korintus 12:9 menyiratkan bahwa ada berbagai jenis kesembuhan. Kesembuhan dari Tuhan tidak hanya terjadi pada tubuh fisik, tetapi juga pada pikiran dan emosi. Artikel ini akan berfokus pada kesembuhan emosional dan pemulihan pikiran. Nabi Yesaya bernubuat bahwa Mesias akan datang untuk "menyatakan kebebasan kepada para tawanan, dan kelepasan kepada para tahanan" (Yesaya 61:1b, AYT). Saya sendiri telah mengalami kesembuhan dan kebebasan dari Bapa dalam pikiran dan emosi saya, dan saya percaya bahwa kebebasan yang sama tersedia bagi siapa pun yang merasa tertindas dalam aspek-aspek ini.
Hampir sepanjang hidup saya, saya terus bergumul dengan kecemasan, ketakutan, dan pola pikir obsesif. Kondisi emosional saya seperti naik-turun di atas roller coaster, dan masa-masa terendahnya sering kali berlangsung jauh lebih lama daripada masa-masa baik. Pada saat-saat suram, saya merasa seperti berada di bawah awan gelap yang menekan, dan saya tidak bisa menikmati apa pun -- bahkan hal-hal yang biasanya menyenangkan. Kecemasan meliputi saya begitu dalam hingga terasa menyiksa. Saya merasa tidak berdaya untuk berubah, dan terutama berjuang melawan pikiran-pikiran yang dipenuhi rasa bersalah dan penghukuman. Pada masa-masa sulit itu, kepercayaan diri saya merosot tajam. Saya merasa telah mengecewakan keluarga saya dan menjadi pribadi yang tidak menyenangkan untuk ditemani.
Saya sangat merindukan kesembuhan yang ajaib dan supernatural -- sebuah terobosan yang instan. Selama dua puluh tahun, saya telah menerima doa dari banyak orang di berbagai tempat. Namun, proses kesembuhan dan kebebasan yang saya alami justru lebih menyerupai sebuah perjalanan panjang daripada momen ajaib yang tiba-tiba. Saya mengikuti banyak sesi pelayanan dan konseling dengan berbagai konselor. Dalam sebagian besar sesi tersebut, Allah hadir dan menjamah hati serta pikiran saya. Dia rindu menyentuh hingga ke akar rasa sakit kita. Setiap kali saya bertemu dengan seorang konselor, Allah akan membawa kenangan-kenangan tertentu ke permukaan -- kenangan yang ingin Dia pulihkan. Dia hadir dalam kenangan-kenangan itu dan membawa kesembuhan.
Sekitar setahun yang lalu, saya mengalami terobosan yang luar biasa dalam sesi bersama konselor sekaligus pendeta terakhir yang mendampingi saya. Roh Kudus memakai beliau untuk menyingkapkan akar-akar utama dari luka emosional saya -- akar yang ternyata menjadi sumber dari kecemasan, ketakutan, dan rasa bersalah yang selama ini saya alami. Masalah utamanya bukanlah kecemasan itu sendiri, melainkan luka-luka lama yang belum disembuhkan. Kecemasan dan obsesi hanyalah cara saya untuk bertahan dari rasa sakit itu. Namun Bapa membawa segala kepedihan itu ke dalam terang, menyingkapkan kebohongan-kebohongan yang tersembunyi, dan mencurahkan kesembuhan-Nya yang supernatural. Sejak saat itu, saya menjadi pribadi yang baru dan terus mengalami kebebasan yang luar biasa.
Kadang-kadang, ketakutan masih mencoba menyusup -- pikiran-pikiran seperti, "Kapan saya akan kembali jatuh ke titik terendah?" muncul dalam benak saya. Di masa lalu, kecemasan selalu datang kembali dan saya akan kembali terjerumus ke dalam musim pergumulan dan kegelapan yang berat. Namun, Tuhan meyakinkan saya bahwa kali ini tidak akan seperti itu. Dia memberi saya gambaran mental tentang sebuah lubang tempat saya dulu jatuh dan diselamatkan darinya. Lalu saya melihat sebuah batu besar diletakkan di atas mulut lubang itu. Bapa menunjukkan bahwa saya tidak akan pernah jatuh lagi ke dalamnya, karena Dia telah menutup pintu masuknya. Yesus telah membebaskan tawanan ini dan melepaskan saya dari kegelapan -- sesuai janji-Nya! Dan Dia rindu melakukan hal yang sama bagi siapa pun yang sedang berjuang dalam peperangan pikiran dan emosi. Yesus datang untuk membebaskan orang-orang yang tertawan -- dan kesembuhan serta kebebasan itu tersedia juga bagi Anda.
Terkadang, Tuhan memilih untuk memberikan kesembuhan dan kebebasan secara seketika. Saya percaya, ke depan kita akan menyaksikan semakin banyak mukjizat semacam ini terjadi. Bagi Anda yang sedang bergumul dengan kesehatan emosional, jangan menyerah -- teruslah berharap dan percayalah bahwa Tuhan telah menyediakan kesembuhan bagi Anda. Namun, sadari juga bahwa kesembuhan Anda mungkin datang melalui sebuah perjalanan, seperti yang saya alami sendiri. Tetaplah percaya akan sentuhan-Nya yang ajaib, tetapi bersedialah juga menapaki jalan pemulihan yang mungkin berlangsung secara bertahap. Luka-luka emosional sering kali sangat dalam, dan proses pemulihan kita bisa seperti mengupas lapisan demi lapisan bawang. Mintalah tuntunan Tuhan agar Anda dipertemukan dengan orang yang tepat -- seseorang yang dapat berjalan bersama Anda dan menolong dalam proses penyembuhan. Carilah mereka yang berpengalaman dan terbuka terhadap karya Roh Kudus dalam membawa kesembuhan supernatural.
Tuhan itu baik. Dia rindu menyembuhkan Anda -- secara emosional, mental, maupun fisik. Kuatkanlah hati Anda! Tuhan sedang membangun otoritas dalam hidup Anda justru di area-area yang dahulu paling menyakitkan. Ketika Dia menyembuhkan Anda, Dia juga ingin memakai Anda untuk menjadi saluran kebebasan bagi orang lain yang sedang berjuang melawan luka-luka batin.
Hari-hari ini, kecemasan, depresi, dan ketakutan tampaknya mencapai puncaknya. Namun, saya percaya kita sedang memasuki masa di mana Bapa akan menyatakan kuasa kesembuhan-Nya atas jiwa manusia dengan cara yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Bersandarlah kepada-Nya -- bagi kesembuhan Anda sendiri, dan juga untuk kesembuhan teman-teman, keluarga, serta rekan-rekan Anda.
(t/Jing-jing)
Diambil dari: |
||
Nama situs |
: |
Petra Church |
Alamat artikel |
: |
|
Judul asli artikel |
: |
God Healed My Mind and Emotions! |
Penulis artikel |
: |
Peter Sensenig |
- Log in to post comments