Kesukaran-kesukaran dalam proses konseling tidak hanya berasal dari pihak konseli, tetapi juga dari pihak konselor, antara lain:
1. Kesalahan sikap konselor terhadap manusia atau kesengsaraan manusia umumnya.
Sikap seperti itu justru memengaruhi diri konselor ketika ia melakukan konseling. Kondisi di dalam jiwanya akan memengaruhi sikapnya.
Misalnya, seorang konselor tidak menyukai perempuan sejak kanak-kanak karena suatu penyebab. Akibatnya, jika datang seorang konseli perempuan, konselor itu akan
Kesukaran-kesukaran dalam proses konseling tidak hanya berasal dari pihak konseli, tetapi juga dari pihak konselor, antara lain:
1. Kesalahan sikap konselor terhadap manusia atau kesengsaraan manusia umumnya.
Sikap seperti itu justru memengaruhi diri konselor ketika ia melakukan konseling. Kondisi di dalam jiwanya akan memengaruhi sikapnya.
Misalnya, seorang konselor tidak menyukai perempuan sejak kanak-kanak karena suatu penyebab. Akibatnya, jika datang seorang konseli perempuan, konselor itu akan gagal. Penyebabnya, karena ia memiliki gambaran yang sudah salah tentang perempuan. Atau, jika seorang konselor mengalami kesengsaraan sejak kanak-kanak, ia akan mudah berempati terhadap penderitaan konseli.