Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Prinsip Persahabatan yang Alkitabiah

Hai kamu para pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia berarti permusuhan dengan Allah? Karena itu, siapa pun yang ingin bersahabat dengan dunia, dia menjadikan dirinya musuh Allah. (Yakobus 4:4, AYT)

Merriam-Webster menyatakan bahwa persahabatan adalah kualitas atau keadaan bersahabat. Sinonim meliputi: kebajikan, persaudaraan, kemurahan hati, timbal balik, persekutuan, keramahan, kebaikan, dan ketetanggaan.

Ada teman yang benar-benar teman dan ada juga yang tertarik pada Anda hanya untuk keuntungan mereka. Ada beberapa kunci persahabatan yang baik.

Gambar: bersyukur

  1. Beberapa persahabatan terbentuk karena minat yang sama. Dua pria yang sama-sama menikmati berburu mungkin dengan mudah menjalin persahabatan atau dua wanita yang sama-sama menikmati jalan-jalan pagi. Dapatkah Anda membayangkan sukacita dan persekutuan yang dialami di gereja mula-mula ketika orang-orang kudus memiliki banyak kesamaan (Kis. 2:44-47).
  2. Terkait erat, sulit berteman dengan seseorang ketika mereka berjalan (hidup) berlawanan arah. Sebagai orang Kristen, kita harus menyadari bahwa kita hanyalah peziarah di bumi ini. Seorang teman kemudian bisa menjadi sesama rekan atau sesama pengelana dalam perjalanan ini. Kejadian 5:22 mengungkapkan bahwa Henokh berjalan dengan Allah. Persahabatan mereka begitu erat sehingga Allah membawanya pulang begitu saja tanpa harus melalui proses kematian fisik (Kej. 5:24).
  3. Juga berdasarkan Kisah Para Rasul 2:44-47, persahabatan sering terbentuk ketika orang-orang memiliki nasib yang sama. Orang-orang kudus di gereja mula-mula memandang ke arah kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus. Inilah salah satu alasan mengapa persahabatan yang khusus sering terjalin dalam keluarga gereja lokal.
  4. Di bumi, pasangan Anda harus menjadi sahabat terbaik Anda. Istri saya adalah sahabat terbaik yang saya miliki. Prinsip: Jika hubungan Anda dengan Allah tidak seperti yang seharusnya, semua hubungan lainnya akan menjadi tegang. Jika seseorang benar-benar ingin mencintai pasangannya sebagaimana mestinya, maka dia perlu mencintai Allah dengan segenap hati, pikiran dan jiwanya. Inilah salah satu alasan mengapa umat Allah memiliki keuntungan yang luar biasa atas orang yang belum diselamatkan dalam hal berteman.
  5. Sahabat yang sangat baik adalah seseorang yang berkomitmen pada kesejahteraan atau kebahagiaan Anda. Sahabat seperti ini benar-benar akan merendahkan dirinya untuk menghargai Anda lebih dari dirinya sendiri, bahkan memperhatikan kepentingan Anda (Flp. 2:3-4). Ini adalah pola pikir yang dimiliki Yesus ketika pergi ke Salib Kalvari untuk kita. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yoh. 15:13). Tidak ada sahabat yang lebih hebat. Jadi, pertanyaan yang jelas berkaitan dengan apakah Anda benar-benar sahabat-Nya? Yesus berkata: Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku, jika kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba karena hamba tidak tahu apa yang dilakukan tuannya. Akan tetapi, Aku menyebut kamu sahabat karena semua yang Aku dengar dari Bapa telah Aku beritahukan kepadamu (Yoh. 15:14, 15, AYT).
  6. Seorang sahabat sejati akan memperingatkan Anda atau mengonfrontasi Anda ketika mereka melihat sesuatu yang Anda lakukan itu akan merusak hidup Anda dan mungkin hubungan Anda berdua.
  7. Sahabat sejati tidak akan pernah meminta Anda untuk menempatkan persahabatan di atas prinsip hidup Anda. Kesetiaan Anda yang konsisten kepada Tuhan adalah penting bagi berkat-Nya dalam kehidupan Anda dan kesaksian Anda di hadapan teman Anda. Seorang sahabat sejati akan mendorong Anda untuk memenuhi potensi Anda.
  8. Seorang sahabat sejati akan mengasihi Anda. Rasul Paulus akan menjadi sahabat baik jika dia ada di bumi saat ini. Dia benar-benar mengasihi jemaat (1Kor. 10:14; Rm. 12:19; 2Kor. 7:1; 12:19). Seorang sahabat yang baik akan berkomitmen pada semua perikop Kitab Suci yang timbal balik (satu sama lain).

Yonatan dan Daud memberikan gambaran tentang persahabatan yang baik. 1 Samuel 18:1 menunjukkan bahwa mereka berdua saling mengasihi seperti jiwa mereka sendiri. Keduanya bahkan rela mati untuk yang lain. Yonatan menunjukkan kasihnya dengan rela menyerahkan takhta (kerajaannya) demi Daud.

Abraham dikenang sebagai sahabat Allah (Yak. 2:23). Daud memiliki hubungan yang intim dengan Allah Bapa dan Allah memilih dia untuk menjadi raja Israel (1Sam. 13:14).

Jika Anda ingin memiliki teman-teman, pertama-tama Anda harus menunjukkan diri Anda penuh perhatian (Ams. 18:24). Perhatian kita seharusnya lebih kepada menjadi seorang teman daripada berusaha untuk mendapatkan teman. Terlalu banyak orang berusaha untuk mendapatkan teman dan berakhir dengan nol. Jangan pernah, jangan pernah menganggap enteng atau sembarangan mengenai persahabatan. Timbang dengan hati-hati pilihan yang Anda buat tentang siapa yang Anda jadikan sahabat.

Yang paling penting adalah kita memahami bahwa Allah menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya. Oleh karena itu, Anda tidak dapat menjadi sahabat dunia dan sekaligus sahabat Allah. Dunia adalah musuh Allah (Yak. 4:4).

Seorang sahabat sejati akan memperingatkan Anda atau mengonfrontasi Anda ketika mereka melihat sesuatu yang Anda lakukan itu akan merusak hidup Anda dan mungkin hubungan Anda berdua.


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Murid-murid Yesus akan dikenal sebagai sahabat-sahabat-Nya. Mereka melakukan perjalanan bersama Yesus dan berkomitmen untuk pelayanan-Nya. Jelas bahwa Yudas tidak pernah menjadi sahabat sejati Yesus yang menolak berkomitmen untuk mengikuti perintah-Nya (Yoh. 15:14). Petrus, Yakobus dan Yohanes adalah yang paling dekat dengan Yesus selama pelayanan-Nya (Mrk. 5:37; Mat. 17:1). Rasul Yohanes menyebut dirinya sebagai "yang dikasihi Yesus" (Yoh. 14:13). Yohanes memilih untuk menjadi yang paling dekat dengan Yesus dan menjadi sahabat berhati-hamba sehingga Yesus menugaskan kepadanya untuk menjaga ibu-Nya ketika Dia meninggalkan dunia ini.

Apakah Anda menganggap diri Anda sebagai sahabat Tuhan? Apakah Anda menempatkan kesejahteraan terbaik-Nya sebagai prioritas dalam hidup Anda? Apakah Anda patuh pada petunjuk-Nya? Apakah keinginan dan tujuan Anda selaras dengan keinginan dan tujuan-Nya? Apakah Anda sendiri menikmati menghabiskan waktu bersama-Nya, berbicara dengan-Nya dan berbicara tentang Dia kepada orang lain? (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Proclaim and Defend
Alamat situs : https://proclaimanddefend.org/2021/02/11/biblical-principles-of-friendship
Judul asli artikel : Biblical Principles of Friendship
Penulis artikel : George Stiekes

Komentar