Seorang Konselor yang Mengasihi Tuhan dan Mengasihi Sesama (Kesaksian)
Kira-kira pada akhir abad yang lalu, seorang pendeta setengah umur dan istrinya yang masih muda merasa sangat berbahagia dan bangga
Artikel
Kira-kira pada akhir abad yang lalu, seorang pendeta setengah umur dan istrinya yang masih muda merasa sangat berbahagia dan bangga
Sewaktu saya kuliah dulu, seorang dosen saya pernah menceritakan tentang salah satu kliennya yang mengalami "mental breakdown"
Hidup manusia sebagai makhluk sosial memang penuh keajaiban. manusia diciptakan dengan hati nurani yang peka dan kebutuhan akan
Pernah dalam sebuah ceramah, penulis menekankan dengan sangat
Empati (emphaty) adalah sikap positif konselor terhadap konsele, yang diekspresikan melalui kesediaannya untuk menempatkan diri pada
Meskipun pernikahan ada dalam ikatan pengetahuan dan ijin Allah, orang Kristen percaya bahwa hal memilih jodoh dan menikah ada dalam
Hidup dalam dunia yang berdosa sering diwarnai dengan realita dan
pengalaman-pengalaman yang tidak fair. Hal yang tidak asing ini
anehnya selalu hadir dalam jiwa manusia yang selalu "tidak siap."
Ayub, yang begitu istimewa pun (Allah menyebut sebagai "hambaKu
...tiada seorangpun dibumi seperti dia yang demikian saleh
dan jujur" 1:8) kaget dan jiwanya bergolak dengan penuh kesakitan
menerima pengalaman hidup yang dirasakan "sangat tidak fair." Bahkan
Tuhan Yesuspun harus menangis (bukan tidak berdaya) menghadapi
orang-orang yang dikasihi ditengah kondisi ketidak-fairan hidup yang
tak terhindarkan (
Dalam hati nurani setiap orang beragama, termasuk tentunya Kristen, ada kesadaran bahwa beristri (atau bersuami) lebih dari
Pada tahun 1978, keluarga kami membangun sebuah rumah. Sementara bekerja, kami membicarakan hal-hal yang akan kami lakukan jika bangunan rumah tersebut telah selesai. Pada tahun-tahun berselang, kami mengadakan penambahan, membentuk ulang model kamar mandi dan dapur, dan bersiap untuk membuat tambahan. Kami tidak lagi membicarakan penyelesaian rumah itu. Kami menyadari bahwa kami akan selalu mengubah rancangan rumah kami. Selalu akan ada perbaikan tertentu yang harus dilakukan.
Kegiatan membangun rumah bukan sekadar peristiwa dalam kehidupan kami sebagai sebuah keluarga, tetapi telah menjadi gaya hidup! Komunikasi adalah seperti itu.
Mendengar kata ibadah, kebanyakan orang menghubungkannya dengan ritual formal yang kaku, membosankan, dan tidak menarik. Karena itu, banyak keluarga yang sekalipun menyebut dirinya keluarga Kristen, jarang atau bahkan tidak pernah melakukan persekutuan dalam keluarganya sendiri. Padahal ibadah keluarga dapat menjadi saat-saat yang menyenangkan dan paling dinantikan oleh anak-anak kita.
Keluarga adalah sesuatu yang berharga bagi Allah. Ada beberapa contoh dalam Alkitab bahwa Allah menyelamatkan keluarga umat-Nya dari pembinasaan orang-orang fasik yang Allah lakukan. Nuh beserta isteri dan anak serta menantunya diselamatkan dari air bah, Lot beserta isteri dan anaknya juga diselamatkan dari pemusnahan Sodom dan Gomora. Selain itu, Allah memberkati keluarga Abraham dan juga keluarga Yakub. Kita juga memperoleh gambaran mengenai ibadah keluarga yang dilakukan oleh orang-orang beriman ini. Karena itu, ibadah keluarga merupakan aktivitas penting dan melalui ibadah keluarga, Tuhan berkenan mencurahkan berkat-Nya.
Absennya ibadah keluarga menyebabkan lemahnya keluarga dalam menghadapi serangan terhadap moral dan spiritual keluarga. Anggota keluarga terpecah-belah karena tidak ada kasih Tuhan yang mengikat mereka. Keluarga yang tidak menyelenggarakan ibadah juga rentan terhadap pengaruh dunia yang menggerogoti kehidupan rohani. Sebaliknya, terpeliharanya ibadah keluarga menyebabkan tidak terputusnya generasi yang beriman dan mengasihi Tuhan. Berkat Tuhan akan tercurah ke atas keluarga yang demikian.