- Printer-friendly version
 - Log in to post comments
 
"Sakit jiwa" umum dipakai untuk mencakup segala jenis gangguan jiwa dan syaraf. Dari mereka yang benar-benar sakit jiwa, ada yang disebabkan oleh gangguan fungsi karena kerusakan otak, penyakit turunan, ketidakseimbangan kelenjar atau kimia, dan sebagainya. Semuanya ini harus diatasi oleh ilmu kedokteran.
Banyak pula yang digolongkan sakit jiwa yang sebenarnya adalah akibat
 dari sikap-sikap dan tindakan berdosa yang tidak dibereskan. Akibatnya
 orang bersangkutan dapat memperlihatkan gejala-gejala sakit, tetapi
 banyak kali gejala-gejala ini disebabkan oleh tekanan masalah-masalah
 rohani. Kadang-kadang orang sedemikian lebih suka berpura-pura sakit,
 dari pada menghadapi kenyataan situasi mereka. Mereka akan menyalahkan
 orang lain dan keadaan sebagai penyebab masalah mereka, untuk membelokkan
 perhatian dari diri mereka sendiri. "Ketika mereka mendengar bunyi
 langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari
 sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah . . .
 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
 memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."  . . . Jawab perempuan
 itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.""
 (
Jika kita hanya memperhatikan gejala-gejalanya saja atau memaafkan orang
 tersebut dengan menganggap bahwa "memang sudah demikianlah keadaannya",
 kita membuat suatu tindakan yang sangat merugikan. Sebenarnya, dia tidak
 akan pernah merasa baik, sampai dia memperbaiki masalahnya. Tindakan
 pertama untuk mengalami pemulihan adalah kesediaan memikul tanggung jawab
 pribadi atas sikap-sikap dan tindakan-tindakannya. "Sebab segala sesuatu
 telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus
 memberikan pertanggungan jawab." (
Perubahan dapat terjadi, jika orang bersangkutan mau menghadapi kenyataan: membuka kehidupannya di hadapan Allah, bertobat atas sikap dan tindakan yang salah dan mengakuinya kepada Allah, bertekad untuk membuangnya dan menerima pembaharuan hidup dalam Kristus Yesus.
Banyak kehidupan telah diarahkan ulang dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bila kuasa Firman Allah dan pelayanan Roh Kudus, masuk dalam suatu kehidupan, akan terjadi akibat-akibat yang positif.
"Sangat banyak orang telah dipulihkan menjadi pribadi-pribadi yang utuh melalui Firman Allah. Rasul Paulus menulis pada Timotius: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2Tim 1:7 ).
Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
- Berikan semangat dalam dirinya dengan mengatakan bahwa dia menghubungi tempat yang tepat dan bahwa anda senang dapat melayani dia.
 - Bersiaplah untuk mendengar, bila orang itu ingin berbicara. Bertanyalah seperlunya untuk merangsang percakapan, sambil berharap bahwa akan muncul sesuatu yang akan memberi anda kesempatan untuk mengusulkan suatu jalan keluar rohani.
 - Jika anda merasa tepat, tanyakan apakah dia sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Jelaskan "Damai dengan Allah", . Penyerahan dirinya akan mengawali suatu kepekaan dan pengertian baru yang akan menimbulkan keinginan dan dorongan untuk menghadapi "sakit jiwanya" sesuai keadaan sebenarnya dan secara mantap.
 - Dorong dia untuk mulai membaca dan mempelajari Alkitab. Tawarkan Hidup
    dalam Kristus  untuk menolong dia memulai penelaahan Alkitab.
    Kebiasaan ini akan mengarahkan pikirannya kepada Tuhan, dan akan
    menciptakan damai sejahtera dalam hatinya (lihat 
Yes 26:3 ). - Anjurkan dia untuk belajar berdoa setiap hari.
 - Bimbing dia untuk melibatkan diri dalam suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan, yang di dalamnya dia dapat turut menyembah, bersekutu dan melayani Kristus. Suatu gereja yang baik adalah tempat yang ideal untuk mengajarkan kepadanya dasar-dasar Alkitab dan cara berdoa serta kesempatan untuk melayani.
 - Berdoalah secara pribadi dengannya, agar penyerahan dirinya kepada
    Kristus dapat memberi arah baru pada sikap dan tindakannya, sehingga
    hidupnya menyukakan Allah. Jelaskan 
Roma 12:1,2 , sambil menegaskan bahwa dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, dia akan menjadi orang yang berpribadi Utuh. - Anjurkan dia untuk mengupayakan bimbingan lanjut dari seorang pendeta atau psikolog Kristen, supaya masalahnya dapat terus ditangani dalam terang Alkitab.
 
Jika dia seorang Kristen yang masalah-masalah pribadinya belum dibereskan, jelaskan "Pemulihan", dan kemudian langkah-langkah di atas sebagai lanjutannya.
Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab
"Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia
 percaya." (
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
 menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus
 Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
 penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
 tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
 (
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
 supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
 kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
 pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
 Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
 (
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran
 dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." (