Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Remaja/Pemuda

Remaja/Pemuda

artikel tentang Remaja dan pemuda

artikel tentang Remaja dan pemuda

Mencegah Kekerasan dan Dominasi Pasangan dalam Berpacaran

Suatu hari saya bertemu dengan seorang gadis Y, dan dia menceritakan bagaimana dia mengalami trauma dalam membangun hubungan dengan laki-laki. Dia telah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pacarnya selama 7 tahun (usia pacaran yang cukup lama). ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 -- 5
Judul Buku: 
Abusive Dating Relationship, but I Love Him
Pengarang: 
Dr. Jill Murray
Penerbit: 
Griya Konseling Pelikan -- Solo, Edisi 4/I/12
Kota: 
Solo

Mengasuh Remaja

Memberikan nasihat kepada remaja sangatlah mudah; memintanya untuk mengikuti nasihat, itu masalah lain. Ini bukan hanya masalah pemberian nasihat "bagi orang yang tebal telinga", terkadang remaja tampaknya sengaja bertindak ke arah yang berlawanan, saat itulah Anda tahu bahwa Anda mengalami masalah. Jadi, bagaimana Anda memberikan nasihat kepada remaja? ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
Parenting Teens -- Getting Your Point Across
Tahun: 
29 Juli 2011

Merencanakan Hidup: Menemukan Pekerjaan yang Sesuai Tujuan Allah

Edisi C3I: e-konsel 265 - Anak Muda dan Pekerjaan

Dalam bagian ini, kami membahas bagaimana menemukan pekerjaan yang sesuai dengan Anda, baik itu bagi lulusan sarjana, sekolah bisnis, maupun pekerjaan yang tidak membutuhkan pelatihan khusus atau pendidikan tinggi. Kebanyakan orang mencari beberapa bidang yang menarik bagi mereka, yang sesuai dengan kepribadian dan kecakapan mereka. ... baca selengkapnya »

Lama Pacaran yang Efektif

Edisi C3I: e-konsel 265 - Anak Muda dan Pekerjaan

Salah satu pokok bahasan yang menjadi perhatian bagi kaum muda adalah pacaran. Salah seorang Sahabat Konsel pun mengajukan pertanyaan seputar pacaran, dan banyak respons yang diterima. Seperti apakah pendapat Sahabat Konsel mengenai masalah yang dialami Sahabat Konsel yang satu ini? Berikut petikannya.

Josephus Rianto: Apakah berpacaran dalam waktu yang lama, dapat menjadi jaminan lebih mengenal pasangan kita?

Komentar:

Shmily Tilestian: Kalau lebih mengenal pasangan, saya pikir iya, tapi kalau kenal sepenuhnya ya tidak. Semua perlu proses, bahkan yang sudah pacaran sampai bertahun-tahun, pasti ada beberapa hal yang belum diketahui oleh pasangan. ... baca selengkapnya »

Lima Bahasa Kasih

Edisi C3I: e-konsel 264 - Relasi Kaum Muda

Judul buku : Lima Bahasa Kasih
Judul asli : The Five Love Languages
Penulis/Penyusun : Gary Chapman
Penerjemah : Wim Salampessy
Editor : Daru Susilowati
Penerbit : Professional Books, Jakarta 1997
Ukuran buku : 18 x 11,2 cm
Tebal : 315 halaman
ISBN : --
Buku Online : --
Download : --
Sumber : Kiriman Pelanggan

Manusia memiliki kebutuhan emosional untuk dicintai. Jika seseorang merasa tidak dicintai, lama-kelamaan dia akan merasakan kekosongan emosional. Terlebih lagi dalam hubungan suami istri, keduanya bisa merasa seperti hidup di neraka jika di antara mereka tidak ada lagi cinta. Sebenarnya, cinta bukanlah suatu perasaan, melainkan pilihan yang dinyatakan dalam tindakan/perbuatan. Persoalannya, mengapa ada banyak pasangan suami-istri merasakan cinta mereka menguap setelah bertahun-tahun menikah? ... baca selengkapnya »

Berpacaran Dengan Siapa?

Edisi C3I: e-konsel 264 - Relasi Kaum Muda

Salah satu masalah yang sering dihadapi anak-anak Tuhan dewasa ini adalah keterbatasan pilihan pasangan hidup. Pada umumnya, mencari orang seiman dan sepadan tidaklah mudah. Kadang, kita menemukan yang seiman namun tidak sepadan; atau kadang menemukan yang sepadan tetapi tidak seiman. Apakah yang mesti dilakukan dalam kondisi seperti ini? Berikut akan dipaparkan beberapa masukan sebagai panduan menghadapi masalah ini. ... baca selengkapnya »

Berkencan

Edisi C3I: e-konsel 264 - Relasi Kaum Muda

Bagaimana seharusnya sikap saya tentang berkencan? [1] Ada orang Kristen yang berpikir bahwa berkencan dengan orang yang belum percaya merupakan tindakan yang bodoh, karena berkencan itu dapat menjurus kepada pernikahan. Selain itu, orang yang belum percaya, cenderung memiliki standar-standar moral yang lebih rendah daripada yang diinginkan Allah bagi Anda. Silakan Anda memutuskan sendiri persoalan ini, tetapi camkanlah hal-hal yang berikut ini. ... baca selengkapnya »

Bimbingan Konseling bagi Anak yang Suka Tawuran

Edisi C3I: e-Konsel 252 - Menangani Anak yang Terlibat dalam Perkelahian Antarpelajar

Ditulis oleh: Sri Setyawati

Psikolog A. Bandura mengatakan, "Masa remaja menjadi suatu masa pertentangan dan pemberontakan," karena pada masa ini para remaja terlalu menitikberatkan ungkapan-ungkapan bebas dan ringan dari ketidakpatuhan, seperti model potongan rambut dan pakaian yang nyentrik. Bacaan, film, dan media massa lainnya, sering menggambarkan para remaja sebagai kelompok yang tidak bertanggung jawab, memberontak, melawan, dan bertindak sensasional.

Para remaja adalah kelompok manusia yang masih mengalami perkembangan, baik secara emosi, psikis, dan kepribadian. Oleh karena itu, keadaan mereka bisa dikatakan masih sangat labil. Mereka masih mencari jati diri mereka yang sebenarnya, mudah tersinggung apabila keinginannya tidak terpenuhi, cenderung susah dinasihati karena merasa orang yang lebih tua daripada mereka belum tentu benar, dan lebih merasa nyaman bertukar pikiran atau bergaul dengan teman-teman sebayanya. Jadi, tidak heran jika anak remaja suka berkelompok atau membentuk "geng". Di dalam kelompok tersebut, mereka saling bergantung dan berinteraksi untuk kepentingan bersama. Meskipun belum tentu kelompok yang mereka miliki selama di SMP akan sama hingga mereka berkeluarga nanti, mereka akan tetap membentuk kelompok yang biasanya memiliki minat dan harapan yang sama. Jika 1 orang dalam kelompok suka mabuk, maka anggota yang lain pun ikut mabuk. Dalam hal kekompakan, mereka patut diacungi jempol. Bahkan, saking solidnya, jika seorang dari mereka memiliki masalah dengan orang yang bukan anggota kelompoknya, remaja biasanya akan melibatkan teman sekelompoknya, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tawuran pun tidak terelakkan lagi. ... baca selengkapnya »

Menangani Anak yang Terlibat dalam Perkelahian Antarpelajar

Edisi C3I: e-Konsel 252 - Menangani Anak yang Terlibat dalam Perkelahian Antarpelajar

Salam kasih,

Akhir-akhir ini tingkah laku agresif remaja yang dinyatakan dalam bentuk perkelahian antarpelajar semakin sering terjadi. Jika dahulu perkelahian ini lebih sering terdengar di perkotaan, saat ini kasus tersebut sudah kerap terlihat pula di daerah. Penanggulangan masalah ini sudah menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi banyak pihak. Baik itu aparat berwajib, pemerintah, pendidik, dan yang pasti orang tua.

Mengapa perkelahian antarpelajar bisa terjadi dengan mudah? Apa saja faktor-faktor pemicu terjadinya masalah tersebut? Bagaimana menanggulanginya? Kami mengajak Pembaca e-Konsel terkasih untuk menyimak sajian dalam edisi ini. Sebuah artikel yang telah ditulis oleh redaksi, kiranya dapat menolong Anda saat melayani atau menghadapi anak remaja yang terlibat dalam perkelahian antarpelajar. Kami sajikan pula obrolan dalam Facebook e-Konsel dan referensi bahan sehubungan dengan penyakit sosial dalam masyarakat. Kiranya menjadi berkat.

Staf Redaksi e-Konsel,
Davida Welni Dana ... baca selengkapnya »

Pergolakan Rohani Remaja (II)

Edisi C3I: e-Konsel 218 - Tantangan Iman Remaja Kristen

Masa remaja adalah masa pergolakan. Salah satu pergolakan yang kerap dialami remaja adalah pergolakan rohani. Dalam pergolakan rohaninya, remaja mulai menolak nilai-nilai yang tadinya mereka percayai. Berikut akan dipaparkan enam penyebab pergolakan ini dan tanggapan yang sebaiknya diberikan orangtua. Pada masa remaja, anak akan: mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan melihat jauh ke depan. berada pada posisi labil akibat perubahan fisik dan hormonal sehingga rawan mengambil keputusan secara

Masa remaja adalah masa pergolakan. Salah satu pergolakan yang kerap dialami remaja adalah pergolakan rohani. Dalam pergolakan rohaninya, remaja mulai menolak nilai-nilai yang tadinya mereka percayai. Berikut akan dipaparkan enam penyebab pergolakan ini dan tanggapan yang sebaiknya diberikan orangtua.

Pada masa remaja, anak akan:

  1. mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan melihat jauh ke depan.
  2. berada pada posisi labil akibat perubahan fisik dan hormonal sehingga rawan mengambil keputusan secara impulsif.
  3. mengembangkan kemandirian dan salah satu bentuknya adalah memiliki pemikiran dan pendapat sendiri.
  4. memasuki sebuah dunia yang jauh lebih kompleks dan terekspos kepada pelbagai keyakinan rohani dan moral yang lain.
  5. berhadapan dengan godaan dosa dalam volume yang tinggi sekaligus dituntut untuk bertahan dalam kehendak Tuhan.
  6. berpapasan dengan ketidaksempurnaan dan ketidakkonsistenan.
Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset No. T269 (e-Konsel Edisi 218)

Komentar


Syndicate content